Langsung ke konten utama

Jadikan tulisan kebutuhan. Biar apa..??

Diklat online mama belajar menulis bersama Om Jay udah memasuki bulan ke 2. Bisa dibilang bosen sih, Cuma mama pikir gak ada salahnya sekalian nambah ilmu dan sharing pengalaman juga. Ssstt, mama juga butuh sertifikatnya untuk kenaikan pangkat. Jangan bilang-bilang yak..kali ini narasumbernya seorang wanita cantik dan usianya lebih muda dari mama. Tapi pencapaiannya sudah ruuuaaaarr binasah. Hahaha. Beliau adalah adalah Siska Destiana. Seorang yang berpengalaman di bidang Public Relation, Trainer dan Public Speaking, Jurnalistik, Marketing dan Komunikasi, Parenting, Bahasa Inggris, Standart Operating Procedure Development, Training Development (terutama di bidang Pendidikan), Menulis serta Editing.

Mengapa kita harus menulis? Pertanyaan ini umum ditanyakan. Menurut bunda Siska

a.  Dalam konteks ajaran Islam rasul bersabda ikatlah ilmu dalam tulisan. Menulis merupakan bentuk knowledge managemen (managemen pengetahuan). Sebagai contoh kita menulis di blog tentang aktifitas keseharian, berbagi tentang kepakaran, wawasan atau sesuatu yang kita kuasai kepada orang lain dalam bentuk tulisan.

b.   Merupakan jejak langkah kita, kita bisa bercerita kepada orang lain pernah ke suatu tempat, pernah mempunyai pengalaman kerja, pernah melakukan sesuatu, pernah punya ide atau gagasan

c.  Legalisasi atau mematenkan ide kita kita, jangan sampai kita punya ide sudah bicarakan kesana-kemari tetapi di kemudian hari orang yang mendengar ide kita malah membuat dan memproduksi ide atau gagasannya yang diakui sebagai miliknya.

Materi yang disampaikan malam ini adalah menulis karya non fiksi. Banyak ilmu yang mama dapatkan dari bunda Siska ini. Tapi yang paling mama ingat adalah menulislah sesuai hati, tapi jangan sampai kita menjadi “sampah”. Maksudnya kita meniru karya orang lain tapi mengklaim karya tersebut adalah hasil karya kita. Jadi diri sendiri dan berkaryalah. Salam sukses dari mama.. see you..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketombe...? Siapa takut..!!

Kalau kalian baca judulnya pasti ingat iklan shampoo d tv kan.. Namanya juga iklan, pastilah produknya di unggulin. Ternyata ini bukan cuma masalah nasional.. mendunia loh.. buktinya Mama juga punya masalah yang sama, kalian juga kan..?? ketombean..!! yuppss.. tapi itu dulu.. Mama sampe mencoba bermacam-macam shampoo dan ramuan tradisional..  dari yang murah sampe yang paling muaahal  ngikut iklan. Pernah ada yang nyaranin, pake blimbing wuluh atau jeruk nipis.. Hasilnya perih iya.. ketombe bukannya kabur malah semakin beranak.. Saking perihnya Mama jadi pengen nyanyi "kumenangiiiiss.. membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku.." Baper kan.. heheh.. Sebenarnya ketombe gak mengganggu sih.. Cuma pas keringetan kepala kita jadi guaatal banget.. digaruk keras enak kali cuma kadang sampe luka dan perih gitu. Nah.. Kali ini mama punya tips untuk ngilangin ketombe. Tips ini mama dapatkan secara nggak sengaja.. Mau tau..? atau mau tau banget..?? hehehe becanda.. Mama mo cerita

Menang Cacak Kalah Cacak

RESUME 25   Selamat datang kuys, malam ini ketemu lagi dengan mama Pipin dalam kegiatan serupa belajar bersama Om Jay. Pemateri kita   adalah Bapak Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd, beliau pengajar SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia, mengampu mata pelajaran IPA. Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak Giyono SW dan Ibu Waginem. Masa kecil tinggal di Ngawen, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Pendidikan dimulai di TK Ngawen Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar dilanjutkan di SD Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan Menengah penyelesaian di SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 di Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006. Pada tahun 2006 menikah dengan Dwi Riastuti, M