Langsung ke konten utama

Membuat Blog menjadi menarik bersama Dedi Dwitagama

Hai pemirsa.. mama hadir lagi. Resume malam ini  kita akan berkenalan dengan seorang guru Matematika di SMKN 50 Jakarta dan juga blogger terkenal bernama Bapak Dedi Dwitagama. Beliau ini ngeblog kurang lebih selama 13 tahun lo, beliau telah menulis lebih dari 4.100 artikel dan dilihat hampir dua juta kali dengan pengunjung hampir 600.000. Awokwokk. Blog pertama beliau tahun 2005 masih tayang hingga saat ini, bisa dilihat di: http://dwitagama.blogspot.com.

Beliau ini mulai menulis di blog sejak 2005, ini blog dokumentasi perjalanan beliau dari sabang hingga merauke dan beberapa negara di dunia, Sebelum ada instagram bapak Dedi ini sudah hobby fotografi  dan selalu mendokumantasikan pada blog khusus, hasil shootnya bisa dilihat di: https://fotodedi.wordpress.com. Boleh mampir kok.. gratis.

Menurut beliau syarat menulis di kompasiana, cuma email saja ... isi bio data, masukkan foto, langsung deh nulis. Simple banget kan. Idealnya semua kegiatan perlu di dokumentasikan, seperti kegiatan sekolah atau kegiatan sehari-hari. Mungkin menurut kita ini biasa saja, tapi buat orang lain di tempat lain bisa jadi luar biasa. Seperti membuang gelas air kemasan yang untuk sebagian orang anggap tak bernilai, tapi buat pemulung itu luar biasa, berguna untuk bisa menyambung hidupnya.

Terus, bagaimana cara menjadikan blog menjadi sebuah buku? Kita hanya cukup mengumpulkan tulisan-tulisan kita yang ada di blog, lalu kelompokkan tulisan berdasarkan tema, konsultasikan dengan editor atau pihak penerbit, sehingga nantinya mendapat saran dari mereka agar buku kita menarik buat dibaca.

Jika kesulitan menuangkan ide atau gagasan, sulit untuk memulai dalam membuat tulisan, kebingungan kata-kata pembukanya, saat punya ide, langsung ketik di gadget sebelum lupa, saat ada waktu lanutkan menulis dan lengkapi dengan foto sendiri atau cari di google, upload. Beres..

Bagaimana tips untuk meningkatkan kualitas isi tulisan? dengan makin sering menulis, karena pengalaman menulis kita secara otomatis akan meningkatkan mutu tulisan, dan sering-seribg berkunjung ke blog teman sebagau pembanding

 Kesimpulannya pertemuan kali ini : Manusia yg baik adalah manusia yg bermanfaat buat orang lain, peribahasa gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, kedua point itu bisa diaplikasikan lewat media Blog yang sekarang bisa kita kelola menggunakan HP, apalagi kemudian bisa membuat kita dikenal orang dan diundang kesana-kemari, dan dibayar pula, menulis di blog, mendokumentasikan apa saja yang terlintas, nikmati hasilnya kemudian. So, mulailah menulis dan tulislah apa yang terlintas dibenak kita. Selamat berkreasi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketombe...? Siapa takut..!!

Kalau kalian baca judulnya pasti ingat iklan shampoo d tv kan.. Namanya juga iklan, pastilah produknya di unggulin. Ternyata ini bukan cuma masalah nasional.. mendunia loh.. buktinya Mama juga punya masalah yang sama, kalian juga kan..?? ketombean..!! yuppss.. tapi itu dulu.. Mama sampe mencoba bermacam-macam shampoo dan ramuan tradisional..  dari yang murah sampe yang paling muaahal  ngikut iklan. Pernah ada yang nyaranin, pake blimbing wuluh atau jeruk nipis.. Hasilnya perih iya.. ketombe bukannya kabur malah semakin beranak.. Saking perihnya Mama jadi pengen nyanyi "kumenangiiiiss.. membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku.." Baper kan.. heheh.. Sebenarnya ketombe gak mengganggu sih.. Cuma pas keringetan kepala kita jadi guaatal banget.. digaruk keras enak kali cuma kadang sampe luka dan perih gitu. Nah.. Kali ini mama punya tips untuk ngilangin ketombe. Tips ini mama dapatkan secara nggak sengaja.. Mau tau..? atau mau tau banget..?? hehehe becanda.. Mama mo cerita

Menang Cacak Kalah Cacak

RESUME 25   Selamat datang kuys, malam ini ketemu lagi dengan mama Pipin dalam kegiatan serupa belajar bersama Om Jay. Pemateri kita   adalah Bapak Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd, beliau pengajar SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia, mengampu mata pelajaran IPA. Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak Giyono SW dan Ibu Waginem. Masa kecil tinggal di Ngawen, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Pendidikan dimulai di TK Ngawen Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar dilanjutkan di SD Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan Menengah penyelesaian di SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 di Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006. Pada tahun 2006 menikah dengan Dwi Riastuti, M