Jumpa
lagi disini bersama mama, kita akan berkenalan dengan bapak Agung Pardini,
beliau Lahir di Bogor, 29 Jumadil Awwal 1401 Muslim, Telah Menikah, Tinggal di
Nanggewer 03/04 Cibinong Bogor
Masih
menjadi GURU, Tutor, dan Korektor buku pada mata pelajaran Sejarah dan IPS di
beberapa lembaga, sekolah, PKBM, dan Bimbingan Belajar Manajer di Makmal
Pendidikan
Direktur / Master Teacher Sekolah Guru Indonesia GM Sekolah Ekselensia
Indonesia GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa. Menjadi mentor dan pemateri pada
ranah pengembangan diri remaja dan pemuda
Kecintaannya
terhadap kisah-kisah kepahlawan mengantarkannya menjadi guru sejarah dan
IPS sejak tahun 2001. Saat pertama kali mengajar, setidaknya pernah mendapat
kesempatan mengajar pada belasan institusi yang berbeda, mulai dari sekolah
formal (SMP dan SMA), Bimbingan Belajar, Program Pengayaan Ujian, hingga
Pembelajaran Paket Non-Formal atau PKBM.
Selain
melatih para guru, bersama rekan-rekan satu timnya di Dompet Dhuafa, Guru Agung
di beri beragam amanah untuk merancang dan mengelola program-program inovatif
di bidang pendidikan yang berhasil menjangkau hingga 34 provinsi.
Guru
Agung tergabung dalam Dompet Dhuafa yang dibangun oleh para jurnalis senior
Republika di era-era awal. Sehingga setiap program yang kami kerjakan buat
pemberdayaan guru di daerah harus memiliki produk buku atau tulisan. Ada
beberapa ragam jenis kegiatan menulis dan berkarya yang biasa kita berikan
kepada guru-guru di pelosok.Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk PTK,
jurnal, media pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya.
Simpulan
yang saya dapatkan dalam pembelajaran malam ini adalah:
1.
Saya pribadi merasa bahwa merangkai kata dalam bentuk tulisan ini bukan
pekerjaan mudah. Kita mesti bersabar. Kalau mau lancar harus banyak membaca
dulu.
2.
Cobalah menulis dengan apa yang sering kita pikirkan, kita lakukan, dan yang
sering kita katakan. Buat mencari ide, butuh teman diskusi, butuh temen
nongkrong setia, butuh komunitas.
3.
Menulis ini melatih ketajaman pikiran dan memperhalus budi pekerti. Maka
menulislah, maka engkau "ada".
Komentar
Posting Komentar