Langsung ke konten utama

Menulis Resensi Buku

Resuma 20 Pipin Amalia

 

Resume kali ini mama kembali akan mendapatkan pencerahan dari narasumber hebat yaitu bapak Anwar Djaelani. Dan sebagai moderator bunda Sri Sugiastuti, kemampuannya dalam bidang tulis menulis udah gak diragukan lagi. Diibaratkan makanan tuh maknyuoooss banget.. Seperti biasa 1 jam pertama untuk perkenalan dan paparan materi dan sesi berikutnya tanya jawab.

Beberapa contoh sebagai acuan untuk menulis,

Judul: Ilmu Pengetahuan Bisa Topang Keimanan

Lead (Gaya kedua, dengan kutipan pemikat)

“If you think strongly enough, you will be forced by science to the belief in God” (Kelvin, fisikawan, 1824-1907).

Penutup:

Singkat kata, ilmu pengetahuan bisa mendatangkan keimanan bagi yang masih belum punya iman. Ilmu pengetahuan bisa menguatkan keimanan bagi yang sudah memiliki iman. Terkait ini, lihat Kelvin di paragraf pembuka tulisan ini. Benar, saat dia berkesimpulan tentang pengaruh kuat ilmu pengetahuan terhadap kepercayaan akan adanya Tuhan. Jadi, jangan pernah berhenti untuk mendalami ilmu.

Judul:

Menguatkan Mental Anak di “Musim” Olok-olok

Lead (Gaya ketiga, narasi diskriptif):

Sesungguhnya, olok-olok tak mengenal musim. Perilaku terlarang itu telah berlangsung lama dan terus terjadi. Padahal, kerugian yang ditimbulkan oleh olok-olok –dan apalagi bully- sangat besar.

Penutup:

Singkat kata, selalu berilah anak-anak asupan ruhani yang memadai. Ajari anak-anak sikap untuk tak suka mengganggu orang lain. Didik mereka untuk sabar dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Tentu saja, sebagai orangtua, kita harus telah terlebih dahulu mengamalkan hal-hal tersebut.

Dari Artikel ke Buku

 

Selepas terampil menulis artikel, pekerjaan menulis buku bisa menjadi lebih gampang. Mereka yang sudah terbiasa menulis artikel akan lebih cekatan dalam menghasilkan buku.

Pertama, saat harus merancang dan menulis buku.

Tetapkanlah tema yang akan diangkat.

Buatlah Daftar Isi.

Mulailah menulis.

Kedua, kala menghimpun artikel menjadi buku.

Tulislah sebanyak mungkin artikel dengan tema sejenis. Misalnya, bertema pendidikan. Setelah, dirasa cukup untuk dijadikan buku, lakukan langkah: a).Edit ulang. Sering artikel menggunakan “bahasa Koran”, seperti “kemarin”, “pekan lalu”. Untuk itu, ubah dengan mencamtumkan tanggal kejadian yang dimaksud. b).Jika diperlukan, buatlah rubrikasi. Meski semua berada di rumpun pendidikan, mungkin masih bisa dikelompokkan lagi dalam bidang yang lebih khusus. Misal, ada rubrik “Spirit Pembelajar di Semua Musim”, “Menjadi Orangtua Sekaligus Guru”, “Betah di Perpustakaan Keluarga”, “Merancang Liburan Bernuansa Pembelajaran” dan “Belajar di Masa Pandemi”.

Menulis Resensi Buku    

Resensi buku adalah ulasan kritis atas sebuah buku. Di dalamnya minimal berisi identitas buku yang dimaksud, ringkasan isi buku (dipilih bagian-bagian yang paling penting), dan penilaian objektif atas buku itu terkait kelebihan dan kekurangannya.

Panduan lengkap dalam menulis Resensi Buku. “Jawablah” sejumlah pertanyaan berikut ini. Tentu saja, jawaban ditulis dalam “gaya artikel”.

ü  Tulislah identitas buku

ü  Apa isi ringkas buku?

ü  Apakah penulis memiliki kompetensi?

ü  Apakah buku itu didukung referensi memadai?

ü  Buku itu lebih ditujukan ke segmen pembaca mana?

ü  Adakah pengetahuan baru yang disodorkannya, atau sekadar repetisi (pengulangan) dari buku-buku yang sudah ada?

ü  Apa kelebihan dan kekurangannya. Misalnya, apakah mudah dipahami oleh semua kalangan? Bagaimana performa fisik buku, menarik?

ü  Tepatkah momentum kehadirannya?

ü  Berhargakah untuk segera kita baca dan atau miliki?

Ada banyak keuntungan jika kita rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita akan menulis buku akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang lain. Tentu saja, saat kita menulis buku, tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah dibuat oleh penulis-penulis lain.

Super sekali paparan yang disampaikan Pak Anwar. Dijamin dengan banyak berlatih dan memakai panduan yang diajarkan Pak Anwar  Artikel bapak ibu akan tembus mefdi

Tema: Pembelajaran Jarak Jauh Masa Pandemi

- Pembelajaran bagi siswa (1 paragraf)

- Pengaruh pandemi pada pembelajaran ( 2 paragraf)

- Model Pembelajaran yang dilaksanakan ( 1 paragraf)

- Proses pembelajaran yang akan dilaksanakan ( 2 paragraf)

- Manfaat PJJ masa pandemi ( 2 paragraf)

- Kendala yang dihadapi (2 paragraf)

- Alternatif yang dilakukan ( 1 paragraf)

- Kesimpulan

Demikian resume mama kali ini, dan sekarang, tak perlu kita tunda-tunda lagi. Untuk bisa menulis artikel dan kemudian buku, tak ada kiat yang paling manjur kecuali apa yang dikenal sebagai “Tiga M”: Mulai, mulai, dan mulailah! Salam literasi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketombe...? Siapa takut..!!

Kalau kalian baca judulnya pasti ingat iklan shampoo d tv kan.. Namanya juga iklan, pastilah produknya di unggulin. Ternyata ini bukan cuma masalah nasional.. mendunia loh.. buktinya Mama juga punya masalah yang sama, kalian juga kan..?? ketombean..!! yuppss.. tapi itu dulu.. Mama sampe mencoba bermacam-macam shampoo dan ramuan tradisional..  dari yang murah sampe yang paling muaahal  ngikut iklan. Pernah ada yang nyaranin, pake blimbing wuluh atau jeruk nipis.. Hasilnya perih iya.. ketombe bukannya kabur malah semakin beranak.. Saking perihnya Mama jadi pengen nyanyi "kumenangiiiiss.. membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku.." Baper kan.. heheh.. Sebenarnya ketombe gak mengganggu sih.. Cuma pas keringetan kepala kita jadi guaatal banget.. digaruk keras enak kali cuma kadang sampe luka dan perih gitu. Nah.. Kali ini mama punya tips untuk ngilangin ketombe. Tips ini mama dapatkan secara nggak sengaja.. Mau tau..? atau mau tau banget..?? hehehe becanda.. Mama mo cerita

Menang Cacak Kalah Cacak

RESUME 25   Selamat datang kuys, malam ini ketemu lagi dengan mama Pipin dalam kegiatan serupa belajar bersama Om Jay. Pemateri kita   adalah Bapak Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd, beliau pengajar SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia, mengampu mata pelajaran IPA. Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak Giyono SW dan Ibu Waginem. Masa kecil tinggal di Ngawen, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Pendidikan dimulai di TK Ngawen Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar dilanjutkan di SD Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan Menengah penyelesaian di SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 di Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006. Pada tahun 2006 menikah dengan Dwi Riastuti, M