Langsung ke konten utama

Langkah-langkah menulis Buku

Malam ini resume ke 22 kita akan mendapatkan pencerahan dan motivasi menulis dari bapak Akbar Zainudin. Beliau adalah penulis buku best seller manjadda wajada. Pekerjaan sehari-hari adalah mengajar tapi tidak ada lembaga tetap, karena beliau Terkadang mengajar di sekolah, pesantren, perguruan tinggi, instansi pemerintah, dan juga swasta. Dan kuliah malam ini akan dimoderatori bu kanjeng Sri Sugiastuti, Seperti  bisa Sesi pertama untuk perkenalan dan paparan materi  sesi ke 2 untuk tanya jawab.

Materi yang dikuasai berkisar pada motivasi; motivasi belajar, motivasi menulis, motivasi bekerja, motivasi mengajar, motivasi berwirausaha, dan motivasi hidup. Alhamdulillah, salah satu titik penting perubahan adalah pada saat menulis buku yang pertama, "Man Jadda Wajada". Dari situ bapak Akbar mulai bergerak lebih jauh mengembangkan Man Jadda Wajada menjadi buku dan materi pelatihan. Dari Man Jadda Wajada inilah akhirnya yang membuat bapak Akbar bisa berkeliling ke-33 Provinsi di Indonesia. Satu provinsi yang belum adalah Papua. Materi malam ini adalah “Langkah-Langkah dalam Menulis Buku", berdasarkan pengalaman menulis 13 buku selama ini. Mudah-mudahan bermanfaat.

LANGKAH-LANGAH MENULIS BUKU

Ada Enam langkah yang sudah diringkas materinya menjadi singkatan TOJTRP: Tema, Outline, Jadwal, Tulis, Revisi, Penerbit.

Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi.

Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.

Kalau buku saya, kebanyakan adalah buku-buku motivasi. Kalau buku Asma Nadia, Novel. Ahmad Fuadi, Novel te”ntang pesantren dan kerja keras. Dan sebagainya.

Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.

Gunanya outline:

1. Agar tulisan kita terarah.

2. Bisa buat jadwal dan target.

3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.

4. Agar bukunya selesai.

Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal penting yang sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis, akhirnya tidak ada outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya tidak terarah, “melenceng” dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya.

 

Bukunya akan selesai? Tentu tidak. Banyak ide itu bagus, tetapi yang jauh lebih bagus adalah ide yang difokuskan.

CONTOH OUTLINE

Saya ingin memberi contoh buku saya: "Man Jadda Wajada".

Buku ini adalah buku dengan tema motivasi umum, motivasi hidup.

Saya kembali ke konsep dasar 5W dan 1H.

Biasanya saya mulai dengan WHY. Kalau terkait motivasi, penjabaran tentang WHY bisa digambarkan sebagai berikut:

1. Mengapa motivasi itu penting dalam hidup.

2. Motivasi apa yang membuat orang tergerak untuk berubah.

3. Apa tujuan hidup seseorang?

4. Mengapa orang harus berubah?

5. Darimana perubahan itu bisa dimulai?

6. Apa saja yang harus diubah?

Setelah WHY, hal kedua yang terpikir adalah WHAT.

Hal-hal yang terpikir dalam kategori WHAT adalah:

1. Apa itu sukses?

2. Langkah-langkah apa saja yang harus dijalani agar kita bisa sukses?

3. Potensi diri, kelebihan dan kekurangan.

4. Memahami bahwa sukses itu bisa kita dapatkan.

Setelah WHY, hal ketiga yang saya coba jabarkan adalah HOW. Ini tentang bagaimana, strategi, langkah-langkah, tips & Trick, dan juga action.

Penjabarannya:

1. Bagaimana bermimpi besar.

2. Bagaimana membuat rencana (action plan).

3. Bagaimana berani memulai.

4. Menjadi kreatif.

5. Membangun momentum berubah.

6. Kapan harus memulai?

MASIH TENTANG OUTLINE

 

Buku lain yang ingin saya bedah Daftar Isinya adalah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren". Target buku ini adalah para santri, umur SMP dan SMA.

Karena itu, buku ini harus sederhana, ringan, bisa dibaca oleh pembaca dalam rentang umur tersebut, dan tetap bobot isinya tinggi.

Saya mulai dengan cara yang sama; menguraikan WHAT, WHY, dan HOW.

1. Apa itu sukses.

2. Apakah bisa anak pesantren itu sukses?

3. Kisah-kisah sukses alumni pesantren.

4. Sukses itu apa menurut pesantren?

5. Bagaimana caranya agar kita sukses?

6. Apa yang harus kita lakukan mulai dari sekarang?

Dari poin-poin itu saya jabarkan lebih detail lagi menjadi daftar isi yang cukup lengkap. Daftar isi ini lalu saya tuliskan satu per satu, maka jadilah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren".

Buku ini alhamdulillah sekarang sudah terjual lebih dari 25.000 eksemplar di seluruh Indonesia.

CONTOH OUTLINE BUKU UKTUB

Satu lagi, buku saya yang saya khususkan untuk panduan menulis buku, judulnya "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari".

Buku ini merupakan rangkuman best practices Akbar Zainudin sebagai penulis sekaligus motivator andal yang ingin ditularkan kepada Anda.

Rahasia Akbar Zainudin menjadi penulis sukses terangkum lengkap dalam buku ini. Semua pertanyaan dan keingintahuan tentang dunia penulisan, perbukuan, dan penerbitan dijawab secara lengkap dan jelas di buku ini. Jika Anda serius mempraktikkan isi buku ini, dijamin Anda akan menjadi penulis sukses hanya dalam 180 hari!

"Judul buku ini sangat tepat karena semangat Iqra’! (Bacalah!) sebaiknya diikuti dengan Uktub! (Tulislah!). Bacalah buku senior saya di Gontor ini, untuk belajar kiat-kiat menulis, dari proses menangkap ide sampai menerbitkan buku yang bagus dan laris"

—Ahmad Fuadi, Penulis Novel Best Seller Negeri 5 Menara

"Para penulis adalah orang-orang terpilih yang memiliki visi jauh melampaui zamannya. Jika Anda ingin menjadi orang seperti itu, bacalah buku ini!"

Ahmad Gaus, Dosen Bahasa dan Budaya Swiss German University

 

"Andai dari dulu buku ini sudah ada, mungkin perjalanan saya menjadi penulis bisa lebih mudah. Uktub! Menulislah sekarang juga!"

Ollie, CMO & Co-Founder NulisBuku.com

"Cukuplah bagi seseorang membaca buku ini untuk mewujudkan keinginannya menjadi penulis buku atau memiliki penerbit buku".

M. Abdul Ghoffar, Pemilik Penerbit Al-Mahira

 

"Melalui bukunya ini, Akbar Zainudin menunjuk-kan bukti betapa menulis adalah pekerjaan yang mudah dan menyenangkan"

Nashrulloh ZM Zarkasyi, Guru Bahasa Indonesia di Pondok Modern Gontor

Saya bagi buku UKTUB ini dalam beberapa bagian besar:

1. Sikap Mental

2. Motif Menulis

3. Mencari Ide

4. Apa yang Ditulis

5. Bagaimana Menulis

6. Mengenal Pembaca

7. Mengenal Penerbit.

Dari poin-poin inilah saya kembangkan menjadi daftar isi.

Karena itulah, buku UKTUB ini lengkap sekali. Anda tinggal mengikuti satu demi satu langkah-langkah nya untuk menjadi penulis buku.

Saya sarankan, highly recommended Anda membeli, mempelajari dan mempraktikkan apa yang ada dalam buku ini. Biar lebih serius dalam belajar menulisnya.

Langkah ketiga adalah J. Buatlah jadwal penulisan.

Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai.

Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.

CARA MEMBUAT JADWAL.

1. Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama Menulis-Tanggal-Keterangan

2. Isi Nomer

3. Isi Judul Artikel

4. Perkirakan Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan Ditulis

5. Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini.

6. Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.

Langkah keempat adalah T. Tuliskan.

Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya.

Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak.

Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.

Langkah kelima adalah R,  REVISI.

Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna.

Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku.

Tahap kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?

1. Data dan informasi yang kurang.

2. Tata Bahasa

3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.

4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.

Langkah keenam adalah kirim ke penerbit.

Apa yang menadi pertimbangan penerbit?

Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca.

Apakah pembaca butuh buku kita?

Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh?

Buku kita menjawab kebutuhan apa?

Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar.

Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.

 

Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis.

Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis?

Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.

Ketiga, pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku?

Harus punya jawabannya. Misalnya iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan, Diskusi Buku, Membangun Komunitas, Dan Sebagainya.

Apakah perlu membayar kepada penerbit?

Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.

Bagaimana cara mengirim naskah?

1. Naskah harus sudah jadi.

2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk

Berapa lama?

Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.

CONTOH OUTLINE BUKU UKTUB

Satu lagi, buku saya yang saya khususkan untuk panduan menulis buku, judulnya "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari".

Buku ini merupakan rangkuman best practices Akbar Zainudin sebagai penulis sekaligus motivator andal yang ingin ditularkan kepada Anda.

Rahasia Akbar Zainudin menjadi penulis sukses terangkum lengkap dalam buku ini. Semua pertanyaan dan keingintahuan tentang dunia penulisan, perbukuan, dan penerbitan dijawab secara lengkap dan jelas di buku ini. Jika Anda serius mempraktikkan isi buku ini, dijamin Anda akan menjadi penulis sukses hanya dalam 180 hari!

"Judul buku ini sangat tepat karena semangat Iqra’! (Bacalah!) sebaiknya diikuti dengan Uktub! (Tulislah!). Bacalah buku senior saya di Gontor ini, untuk belajar kiat-kiat menulis, dari proses menangkap ide sampai menerbitkan buku yang bagus dan laris"

—Ahmad Fuadi, Penulis Novel Best Seller Negeri 5 Menara

"Para penulis adalah orang-orang terpilih yang memiliki visi jauh melampaui zamannya. Jika Anda ingin menjadi orang seperti itu, bacalah buku ini!"

Ahmad Gaus, Dosen Bahasa dan Budaya Swiss German University

 

"Andai dari dulu buku ini sudah ada, mungkin perjalanan saya menjadi penulis bisa lebih mudah. Uktub! Menulislah sekarang juga!"

Ollie, CMO & Co-Founder NulisBuku.com

"Cukuplah bagi seseorang membaca buku ini untuk mewujudkan keinginannya menjadi penulis buku atau memiliki penerbit buku".

M. Abdul Ghoffar, Pemilik Penerbit Al-Mahira

"Melalui bukunya ini, Akbar Zainudin menunjuk-kan bukti betapa menulis adalah pekerjaan yang mudah dan menyenangkan"

Nashrulloh ZM Zarkasyi, Guru Bahasa Indonesia di Pondok Modern Gontor

Saya bagi buku UKTUB ini dalam beberapa bagian besar:

1. Sikap Mental

2. Motif Menulis

3. Mencari Ide

4. Apa yang Ditulis

5. Bagaimana Menulis

6. Mengenal Pembaca

7. Mengenal Penerbit.

Dari poin-poin inilah saya kembangkan menjadi daftar isi.

Karena itulah, buku UKTUB ini lengkap sekali. Anda tinggal mengikuti satu demi satu langkah-langkah nya untuk menjadi penulis buku.

Saya sarankan, highly recommended Anda membeli, mempelajari dan mempraktikkan apa yang ada dalam buku ini. Biar lebih serius dalam belajar menulisnya.

Langkah ketiga adalah J. Buatlah jadwal penulisan.

Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai.

Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.

CARA MEMBUAT JADWAL.

1. Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama Menulis-Tanggal-Keterangan

2. Isi Nomer

3. Isi Judul Artikel

4. Perkirakan Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan Ditulis

5. Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini.

6. Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.

Jadwal menulis ini menentukan. Kalau ada jadwal, kita bisa mengacu pada jadwal tersebut dan bisa mendisiplinkan diri sendiri.

Karena kita tahu di mana akhirnya, kapan draft naskah kita akan selesai. Kalau tidak ada jadwal, kita tidak pernah tahu perkiraan draft naskah kita kapan selesai

Sebagai closing statement,

Menulis itu tentang latihan. Bukan bagaimana Anda tahu bagaimana menulis sebanyak-banyaknya, tetapi bagaimana Anda berlatih sebanyak-banyaknya.

Semakin banyak berlatih, tulisan kita akan semakin baik. Itu saja kuncinya.

Mulai dengan tekad dan niat yang kuat untuk memperbaiki nasib dan hidup kita, serta untuk bermanfaat bagi orang banyak.

Ikuti dengan membuat outline dan jadwal menulis, lalu konsisten menulis setiap hari.

InsyaAllah hidup dan nasib kita akan berubah.

Bismillah. Malam ini jadikan momentum kita naik kelas dan melesat lebih tinggi.

Mudah-mudahan bermanfaat. Mohon maaf yang sebesar-besarnya.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas dadakan yang bikin migrain

Hai.. ketemu lagi dengan mama Pipin.. Malam ini mama punya tugas dadakan dari bapak Agus Sampurno, narasumber 'menulis bersama Om Jay' yaitu wajib membuat tulisan diblog dengan memilih satu diantara beberapa judul, diantaranya: A. 3 hal manfaat dari kegiatan di grup Belajar Menulis B. 3 cara guru tetap optimis di masa new normal C. 3 Salah paham guru mengenai kegiatan penelitian. D. 3 cara mudah guru memberikan contoh kedisiplinan E. 3 hal manfaat dari kegiatan di grup Belajar Menulis F.  3 resep sukses guru yang pendiam dalam mengelola kelas Mama bingung mau pilih yang mana, jadinya mikir keras nih. Terpaksa cara waktu SD dulu mama pakai, salpak salpok. Yang dari daerah jawa Timur pasti tau ini. Dan pilihan mama jatuh pada 3 cara mudah guru memberikan contoh kedisiplinan. Menurut mama, yang pertama, kita sebagai pendidik harus memberikan contoh kongkrit tentang disiplin dalam kehidupan sehari-hari disekolah. Seperti datang tepat waktu atau kalau bisa sebelum ja

Ketombe...? Siapa takut..!!

Kalau kalian baca judulnya pasti ingat iklan shampoo d tv kan.. Namanya juga iklan, pastilah produknya di unggulin. Ternyata ini bukan cuma masalah nasional.. mendunia loh.. buktinya Mama juga punya masalah yang sama, kalian juga kan..?? ketombean..!! yuppss.. tapi itu dulu.. Mama sampe mencoba bermacam-macam shampoo dan ramuan tradisional..  dari yang murah sampe yang paling muaahal  ngikut iklan. Pernah ada yang nyaranin, pake blimbing wuluh atau jeruk nipis.. Hasilnya perih iya.. ketombe bukannya kabur malah semakin beranak.. Saking perihnya Mama jadi pengen nyanyi "kumenangiiiiss.. membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku.." Baper kan.. heheh.. Sebenarnya ketombe gak mengganggu sih.. Cuma pas keringetan kepala kita jadi guaatal banget.. digaruk keras enak kali cuma kadang sampe luka dan perih gitu. Nah.. Kali ini mama punya tips untuk ngilangin ketombe. Tips ini mama dapatkan secara nggak sengaja.. Mau tau..? atau mau tau banget..?? hehehe becanda.. Mama mo cerita